Tugas kedua perekonomian Indonesia.
Dinda
Tamara Putri (22212189)
Indina
Tarziah (23212683)
Maytias
Tri Pratiwi (24212505)
Siti
Rokhayah (27212086)
Kelas
1EB18
1. jelaskan berbagai hambatan yang
dihadapi oleh Indonesia dalam melaksanakan perdagangan antar mancanegara.
Jawab :
Setiap negara selalu menginginkan
perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun,
terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan Indonesia dalam perdagangan
internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang dialami Indonesia dalam
perdagangan internasional.
1. Perbedaan Mata Uang Antar Negara. Pada umumnya
mata uang setiap Negara berdeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara
yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk
membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya
akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap Negara berbeda-beda.
Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang
negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan
demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya
perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
2. Kualitas
Sumber Daya Alam yang Rendah. Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat
perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah,
maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki
kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang
dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya
menjadi penghambat bagi Negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan
internasional.
3. Pembayaran
Antar Negara Sulit dan Risikonya Besar. Pada Pada saat melakukan kegiatan
perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal
pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami
kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara
pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui
kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
4. Adanya
Kebijakan Impor Dari Suatu Negara. Setiap Negara tentunya tentunya akan selalu
melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin
barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh
karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi
barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalamnegeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi
kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat
bagi Negara lain untuk melakukan perdagangan.
5.
Terjadinya Perang. Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara
terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami
kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan
terhambat.
6.Adanya
Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional. Biasanya dalam satu wilayah regional
terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut
untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta
peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota.
Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor
yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar
anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan
mengalami kesulitan.
2. bagaimana perkembangan neraca
pembayaran Negara Indonesia untuk 5 tahun terakhir dan berikan ilustrasinya
dalam bentuk table selama 5 tahun tersebut.
Jawab :
Kinerja perdagangan
luar negeri Indonesia dapat diamati dalam neraca pembayaran (balance of
payment, BOP). Menunjukkan bahwa perkembangan ekspor dan impor
senantiasa menunjukkan surplus. Pada tahun 2009 data neraca transaksi
berjalan (current account) menghasilkan surplus 10.7 miliar dolar. Kondisi
optimis tersebut juga terlihat dari neraca modal (capital account),
dimana sudah recovery sesudah mengalami krisis pada tahun
2008, ditunjukkan dengan angka tahun setelah krisis tersebut. Meskipun
demikian, fenomena krisis tersebut masih mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi
yang positif, sementara negara-negara lain menunjukkan pertumbuhan negative.
Selama ini banyak
kritikan ditujukan kepada kinerja ekonomi nasional. Hal ini disebabkan
kinerja positif ekonomi makro tidak sejalan dengan kinerja mikro. Bahkan
kinerja mikro telah menunjukkan tanda-tanda deindustrialisasi. Para pakar
mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional lebih banyak diakibatkan oleh faktor
konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
Deindustrialisasi
ditunjukkan dengan menurunnya pertumbuhan industri pengolahan yang jauh di
bawah rata-rata nasional. Adapun peningkatan konsumsi rumah tangga dan
pemerintah secara tidak langsung ditunjukkan dengan pertumbuhan jasa-jasa,
keuangan, persewaan, dan jasa; bangunan, transportasi, listrik, gas dan air
minum. Tentu saja hal ini memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi yang
tidak sustainable, karena pertumbuhan industri pengolahan merupakan faktor
penting bagi pemecahan masalah transformasi struktur ekonomi dan tenaga kerja;
selain faktor transfer teknologi dan pengembangan usaha kecil dan menengah.
Neraca Pembayaran
Indonesia ini berisi penjelasan tentang kerangka konseptual statistik Neraca
Pembayaran Indonesia (NPI) serta sumber data dan metode yang digunakan dalam
penyusunannya.
TOTAL
NERACA
PEMBAYARAN INDONESIA (BALANCE OF PAYMENT)
Juta
USD (millions of USD)
URAIAN
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
TRANSAKSI BERJALAN
|
126
|
10.628
|
5.144
|
1.685
|
-24.183
|
BARANG
|
22.916
|
30.932
|
30.627
|
34.783
|
8.417
|
ekspor
|
139.606
|
119.646
|
158.074
|
200.788
|
188.146
|
impor
|
-116.690
|
-88.714
|
-127.447
|
-166.005
|
-179.729
|
JASA-JASA
|
-12.998
|
-9.741
|
-9.324
|
-10.632
|
-10.770
|
PENDAPATAN
|
-15.115
|
-15.140
|
-20.790
|
-26.676
|
-25.839
|
TRANSFER
BERJALAN
|
5.364
|
4.578
|
4.630
|
4.211
|
4.009
|
TRANSAKSI MODAL &
FINANSIAL
|
-1.822
|
4.852
|
26.620
|
13.567
|
24.911
|
TRANSAKSI
MODAL
|
294
|
96
|
50
|
33
|
37
|
TRANSAKSI
FINANSIAL
|
-2.126
|
4.756
|
26.571
|
13.534
|
24.873
|
TOTAL (I + II)
|
-1.707
|
15.481
|
31.765
|
15.252
|
728
|
SELISIH PERHITUNGAN
BERSIH
|
-238
|
-2.975
|
-1410
|
-3.395
|
-563
|
NERACA KESELURUHAN
(III + IV)
|
1.945
|
12.506
|
30.285
|
11.857
|
165
|
CADANGAN DEVISA DAN
YANG TERKAIT
|
-1.945
|
-12.506
|
-30.285
|
-11.857
|
-165
|
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar