BAB 1
1. PENGERTIAN BISNIS DAN JENISNYA
Bisnis adalah pertukaran barang,
jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau member manfaat (Skinner,1992).
Sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai kegiatan
jual-beli barang dan jasa.
Jenis-jenis bisnis yang potensial
diwaralabakan :
ü Produk dan
jasa otomotif
ü Bantuan dan
jasa bisnis
ü Produk dan
jasa konstruksi
ü Jasa
pendidikan
ü Rekreasi
atau hiburan
ü Fastfood dan
take away
ü Stan makanan
ü Perawatan
kesehatan, medis, kecantikan
ü Jasa
pembaikan alat rumah tangga
ü Eceran/retailing
2. TUJUAN KEBIJAKAN BISNIS
Adapun
tujuan kebijakan bisnis adalah sebagai berikut :
ü Melindungi
usaha kecil menengah
ü Melindungi
lingkungan hidup sekitarnya
ü Melindungi
konsumen
ü Pendapatan
Negara
3. SISTEM PEREKONOMIAN DAN SISTEM PASAR
Sistem
perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimiliknya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut.
Adapun
jenis-jenis dari sistem perekonomian adalah sebagai berikut :
ü Sistem
ekonomi tradisional
ü Sitem
ekonomi terpusat/terkomando/sosialis/komunis
ü Sistem
ekonomi liberal
ü Sistem
ekonomi campuran
Sistem pasar
sering disebut dengan free enterprise, yakni kebebasan bagi produsen untuk
menjual dan kebebasan bagi konsumen untuk membeli barang dan jasa yang mereka
inginkan tampa campur tangan pemerintah.
4. KESEMPATAN BISNIS/USAHA
Dalam
mencari celah ntuk memulai bisnis/usaha, ada 2 aspek yang harus diperhatikan
adalah :
ü Kuantitatif
: berupa pertumbuhan penduduk.
ü Kualitatif :
berupa bertambahnya pendidikan yang membuat masyarakat menjadi pintar atau
penghasilan yang membuat masyarakat lebih kaya.
5. UNSUR-UNSUR PENTING DALAM AKTIVITAS EKONOMI
Kapasitas barang dan jasa yang
dihasilkan dengan dukungan sejumlah faktor produksi tersebut sangat bergantung
pada cara-cara yang dipergunakan dalam produksi. Dengan demikian dapat
disimpulkan, aktivitas ekonomi memerlukan 3 unsur, yaitu:
ü Keinginan
manusia.
ü Faktor-faktor
produksi.
ü Cara
berproduksi.
6. HAKIKAT BISNIS
Hakikat
bisnis adalah memasarkan suatu produk agar kita mendapatkan keuntungan. Produk
itu bisa berupa barang, bisa juga jasa. Dilihat dari jenis pembelinya, produk
dibagi 2 yaitu produk industry dan produk konsumsi.
7. MENGAPA BELAJAR BISNIS
Dalam pelajaran tentang bisnis,
sebenarnya kita akan belajar tentang sejarah system perdagangan bebas,
bagaimana perubahan lingkungan mempengaruhi bisnis, dan
keterampilam-keterampilan yang diperlukan agar bisnis kita berhasil. Dengan
memahami bagaimana bisnis tersebut bekerja, akan lebih memudahkan orang-orang
untuk melakukan bisnis dan menggapai keberhasilan.
Secara umum, sebenarnya ada 5 alasan
penting untuk belajar tentang bisnis, yaitu:
ü Adanya
saling ketergantungan.
ü Adanya
peluang internasional.
ü Usaha untuk
mempertahankan dan meningkatkan standar hidup.
ü Adanya
perubahan.
ü Mencegah
kesalahpahaman.
Sumber : Bisnis
Sambilan by. Bambang Suharno, Pengantar Bisnis by. M. Fuad dkk, IPS terpadu by.
Sri Pujiastuti dkk,
BAB 2
PERUSAHAAN DAN RUANG LINGKUPNYA
1. PENGERTIAN PERUSAHAAN
Perusahaan
adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasi dan dijalankan sebagai
organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir
sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
2. TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK
PERUSAHAAN
2.1 TEMPAT KEDUDUKAN PERUSAHAAN
Tempat
kedudukan perusahaan adalah kantok pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan
perusahaan pada umumnya dipengaruhi factor kelancaran hubungan dengan
lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan
dan sebagainya.
2.2 LETAK PERUSAHAAN
Letak
perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak
perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting
yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah :
ü Harga bahan mentah/bahan baku
ü Tingkat upah buruh
ü Tanah
ü Pajak
ü Tingkat bunga
ü Biaya alat produksi tahan lama
ü Biaya atas jasa pihak ketiga
2.3 JENIS-JENIS LETAK PERUSAHAAN
Letak
perusahaan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
ü Letak perusahaan yang terikat pada alam
Contoh : Perusahaan pertambangan minyak di pulau Bangka
ü Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Contoh : Perusahaan batik banyak didirikan di Yogyakarta,
karena pada mulanya batik dikerjakan para wanita keratin untuk mengisi waktu
senggangnya.
ü Letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Contoh : Perusahaan bahan kimia yang berbahaya ditentukan
di lokasi yang agak terisolir dari masyarakat dengan harapan limbah yang
dihasilkan perusahaan tidak mengganggu masyarakat.
ü Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor-faktor ekonomi
Contoh : perusahaan yang memperhatikan kedekatan dan
ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal, kemudahan
transportasi serta kedekatan pasar dan kesesuaian iklim.
3. PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL
Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah
satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan
antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan
mendapatkan keteraturan hidup.
Fungsi lembaga sosial adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di
masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok, menjaga keutuhan dari
masyarakat, sebagai paduan masyarakat dalam mengawasi tingkah laku anggotanya.
3.1 TUJUAN PENDIRIAN PERUSAHAAN
Secara
umum tujuan pendirian perusahaan ada 2, yaitu :
ü Tujuan ekonomis : berkaitan dengan upaya perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya, dalam hal ini perusahaan menciptakan pelanggan
dan menjalankan upaya upaya pengembangan dengan memusatkan perhatiannya pada
kebutuhan masyarakat dalam produk yang diinginkan.
ü Tujuan sosial : perusahaan diharapkan untuk memperhatikan
keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun
masyarakat luas.
3.2 PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU
SISTEM
3.4 FUNGSI PERUSAHAAN
Fungsi
perusahaan terbagi 4, yaitu :
ü Fungsi produksi
ü Fungsi pemasaran
ü Fungsi keuangan
ü Fungsi personalia
3.5 CIRI-CIRI PERUSAHAAN
Ciri-ciri
perusahaan adalah sebagai berikut :
ü Operatif
ü Koordinatif
ü Regular
ü Dinamis
ü Formal
ü Lokasi
ü Pelayanan bersyarat
4. LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
PERUSAHAAN
4.1LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Berbagai
macam lingkungan perusahaan adalah sebagai berikut :
ü Lingkungan eksternal, yang berpengaruh tidak langsung
terhadap kegiatan perusahaan. Contoh : SDA, hokum, kependudukan,
pemasok/supplier, teknologi, pasar.
ü Lingkungan internal, faktor faktor yang berada dalam
kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh : tenaga
kerja, peralatan dan mesin, permodalan, bahan, system informasi dan
administrasi.
4.2 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN
ü Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan
pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa
ü Lingkungan seperti politik, pemerintah, hukum, dan
militer yang mengatur kegiatan perusahaan
ü Keadaa sosial meliputi berbagai golongan penduduk dengan
sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga sosial yang ada.
5. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGANNYA
Hubungan
antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan
bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh
para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka
beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang
menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang
mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan
yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu
memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut
sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang
apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah,
dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif
sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya
pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu
bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu
keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual.
Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati
konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat
seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal
ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen
sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan
secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut
“Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
Sumber : Pengantar
Bisnis Penerbit: Gunadarma , Pengantar
Bisnis by. M.Fuad dkk, syadiashare.com , pskm.mercubuana.ac.id